Powered By Blogger
Your Ad Here
Your Ad Here

Selasa, 02 Maret 2010

Mixing secara mudah

Faktor yang membantu untuk mendapatkan hasil tracking yang bagus :

1. Niat nya. hehehe itu kan jelas banget. Iya tapi ini yang paling penting. Kalau sound engineer nya malas dan ngga niat, dijamin hasilnya ngga akan bagus.
2. Skill player nya. Misalnya alat nya sama, tapi skill player nya beda maka sound nya juga beda banget. Player jago + instrument pasti sound nya bagus. Tinggal ambil microphone aja terus rekam dehh.
3. Pemilihan microphone, dan microphone placement. Ini ngaruh banget. Tiap mic punya karakter yang beda. Biasanya SE pro punya beberapa pilihan microphone untuk aplikasi tertentu. Terus jarak dari microphone ke sound source juga pengaruh ke sound ( proximity effect ).
4. Kualitas kabel. Jangan sekali-sekali pakai kabel palsu. Paling ngga, pakai deh kabel yang harga nya diatas 10 ribu semeter.
5. Kualitas pre amp dan converter nya. Dulu pre amp dan converter harus beli terpisah. Masalahnya dahulu converter cuma bisa menerima line level signal. Tapi jaman sekarang banyak converter yang sudah menyertakan pre amp sehingga microphone bisa dicolok langsung. Juga instrument seperti gitar, bass, dsb. Walaupun demikian, tidak semua merek kualitas nya bagus. Banyak bertanya teman, baca internet, dan main ke studio teman untuk mendengar kualitas dari masing2 pre amp dan converter sebelum menentukan pilihan.

Nah, kalau beberapa poin diatas sudah dilengkapi sekarang para pembaca semua sudah punya bahan siap mixing yang berkualitas. Selanjutnya kita mulai mixing :

Step 1.
Mulai mixing sebagus-bagus nya hanya menggunakan level dan panning.


Step 2.
Terus pasang dehh reverb. Supaya hemat CPU pasanglah reverb di aux send / FX channel. Jangan lupa mix nya di set ke 100% / wet. Untuk aman nya Reverb Time / sustain / decay atur antara 1.5 s/d 2.5 seconds. Diatas 3 seconds sepertinya terlalu panjang. Karakteristik nya ambil mid atau agak high aja. Kalau reverb standard cubase, pasang aja low damping standard, terus high damping -3 dB.


Step 3.
Sesudah itu mulai deh cari instrument yang dinamika nya terlalu lebar. Artinya terkadang terdengar, terkadang tertutup musik. Bisa juga terkadang volume nya pas, terkadang terlalu keras. Begitu ketemu, langsung deh pasang compressor di "insert" nya instrument tersebut.
Saat penggunaan compressor, yang harus diperhatikan adalah lampu "Gain Reduction". "GR" yaitu berapa dB signal yang telah dipotong compressor. Kalau lampu "GR" sudah menyala artinya compressor bekerja. Attack Time boleh taruh 20 ms, Release Time 80 ms.


Step 4.
Ada instrument yang bertabrakan freq nya? Atau sound nya ngga cocok di hati? Saat nya gunakan EQ. Pertama kali perhatikan sound asli nya, lalu cari masalah nya ada dimana. Lebih baik meng-cut daripada boost.

*

Misalnya sound nya menggulung / kebanyakan low, pasanglah low shelf EQ.
Coba pasang di Frequency 150 dan Gain : -6 dB. Lalu pelan2 ubah nilai f nya sampai ketemu frequency yang dimaksud. Setelah itu baru ubah G nya untuk menentukan berapa dB yang akan dipotong.
*

Misalnya sound nya terlalu bright / nyerang di kuping, pasanglah high shelf EQ.
Prinsip nya sama spt di atas, coba di Frequency sekitar 8 kHz keatas.
*

Untuk Mid frequency, boleh pakai Bell EQ. Parameter nya ada 3 yaitu f untuk frequency nya, g untuk gain nya, dan Q untuk bandwith nya.
source : http://www.dolphindaw.com/course/mix%20mudah.html

2 komentar:

  1. saya masih bingung dengan penerapan compressor dan eq nya. biasanya saya pake feeling aja mas ngatur nya. hee kalo misalnya mau diterapin di nuendo gimana caranya yaa?

    BalasHapus
  2. @ anonim : Compressor pada dasarnya untuk menaikkan waveform yg rendah mnjadi naik ato menurunkan waveform yg tinggi menjadi turun sob,

    Attack : mempercepat respon sound
    Release : seberapa lama suara itu berakhir / habis
    threshold : pada brapa dB kompresi itu bekerja
    Ratio : seberapa perbandingan antara PRE-compression n sesudah compression

    EQ mmg bekerja berdasar feeling sob, baik untuk Boost ato Cut

    semua DAW (Digital Audio Workstation) pada dasarnya sama entah itu Nuendo, Pro Tools, AU ato Cool Edit
    krna cara kerja EQ n Kompresor juga sama :)

    BalasHapus

Your Ad Here

Enjoy The Post